28 March 2012


Untuk mengisi blog baru ini, penulis mencoba berkomentar mengenai masalah yang lagi ‘hot-hot’ –nyaa,, Apa itu?? Yuuup, tepat sekali!!  Berita mengenai kenaikan BBM per 1 April 2012, beberapa hari lagi, yang menyebabkan banyak sekali para generasi penerus bangsa yang berpartisipasi ‘mengeluarkan pendapat’.. Kenapa harus dikasi tanda kutip (‘…’)?? Yaaah karena cara mereka beragumen menentang kebijakan baru ini tidaklah elegan, sangat tidak mencerminkan ke-mahasiswa-annya, itu menurut saya..

Saya juga seorang mahasiswa. Saya juga sedikit pro-kontra dengan kebijakan tersebut. Bukan hanya saya, temen-temen sekampus saya juga mengalami rasa yang sama. Namun, kita tidak melakukan hal-hal yang telah dilakukan teman-teman mahasiswa kampus lain, seperti yang telah disiarkan melalui berbagai media, seperti televisi, koran, internet, dan lain sebagainya. Saya amat menyayangkan hal itu terjadi,, Tidak ada cara lain yang sedikit lebih sopan?? Seperti turun ke jalan, mencoret-coret spanduk, berteriak-teriak di jalan, apakah semua itu bisa mengubah kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah?? Hmm, saya rasa tidak, kawan..

Bagaimana seharusnya??
Saya di sini sama sekali tidak bermaksud menggurui, atau bagaimana.. Saya hanya mencoba untuk sedikit berpendapat, syukur-syukur kita semua sependapat, tidak pun juga tidak jadi masalah,, Bukankah Negara kita, Indonesia, ini menganut asas demokrasi?? Hehehehe..

Sudah ada beberapa berita yang saya baca melalui media internet tentang aksi ‘berpendapat’ para teman mahasiswa di belahan bumi lainnya,  Beberapa di antaranya,

Aksi para mahasiswa dan pemuda-pemuda di Bundaran Pejuang di pusat Kota Maneje, yang mengakibatkan 2 mahasiswa terpaksa diamankan oleh pihak berwajib. Dalam aksi tersebut, mereka mehentikan sebuah truk dan kemudian melakukan aksi protes sambil menghentak-hentakkan kaki ke kap truk tersebut,

Aksi protes mahasiswa di kota Makassar, yang ditunjukkan dengan cara menutup beberapa ruas jalan di kota Makassar.

Di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, aksi protes diwarnai dengan perusakan gedung kantor DPD setempat

Dari 3 berita yang saya contohkan di atas, satu pun tidak ada dari mereka yang memberikan solusi kepada pemerintah. Mereka hanya melakukan protes, melakukan penolakan tanpa membantu pemerintah, setidaknya mencoba memberikan alternative lain, jika memang mereka merasa dengan kebijakan kenaikan harga BBM itu dirasa merugikan masyarakat. Bahkan cara mereka protes, seperti melakukan aksi perusakan dan menutup beberapa ruas jalan, bukan malah meyelesaikan masalah, namun menambah masalah bagi pemerintah. Apakah mereka tidak memikirkan perbaikan akibat perusakan yang mereka lakukan akan menambah jumlah belanja pemerintah? Dana yang seharusnya bisa lebih bermanfaat digunakan oleh sector lain, misal memperbaiki jembatan yang rusak, malah digunakn percuma untuk membiayai perbaikan bangunan yang seharusnya masih bagus??

Mari kawaaan, kita ubah cara berpikir kita. Cara berpikir masyarakat modern, masyarakat demokrasi. Jika memang ingin protes terhadap kebijakan yang kita rasa kurang tepat, sebelum kita melakukan aksi ‘demo’, cobalah untuk berdiskusi dengan teman-teman lainnya mencari jalan keluar yang layak untuk dijadiakn bahan pertimbangan oleh pemerintah. Dan biasakan melakukan aksi demo sebagaimana yang seharusnya seorang mahasiswa lakukan, Bukan dengan cara ‘anarki’ yang, menurut saya, malah menimbulkan masalah baru. MARI MENJADI MAHASISWA ELEGAN, MAHASISWA YANG BERWIBAWA, MAHASISWA YANG BERMATABAT!!! TUNJUKKAN BAHWA MAHASISWA INDONESIA, TIDAK ADA HANYA BISA MENENTANG, TAPI JUGA MEMBERIKAN PENYELESAIAN! PEMUDA PEMUDI GENERASI PENERUS BANGSA SESUAI HARAPAN PARA PEJUANG-PEJUANG TERDAHULU, YANG SIAP MEMBAWA BANGSA INDONESIA MENJADI JAUH LEBIH BAIK LAGI!!

Semoga postingan sedikit bermanfaat bagi kita semua, jika ada yang kurang berkenan penulis mohon maaf. Penulis dengan senang hati menerima komentar, kritik dan saran dari teman-teman semua :)
Hak Cipta @ 2011- Fina Martiningsih
Purple Heart Background